BAB.I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Di Sekolah Dasar, kegiatan Bimbingan Konseling tidak
diberikan oleh Guru Pembimbing secara khusus seperti di jenjang pendidikan SMP
dan SMA. Guru kelas harus menjalankan tugasnya secara menyeluruh, baik tugas menyampaikan
semua materi pelajaran dan memberikan layanan bimbingan konseling kepada semua
siswa tanpa terkecuali.
Dalam konteks pemberian layanan bimbingan konseling, Prayitno (1997:35-36) mengatakan bahwa pemberian layanan bimbingan konseling meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.
Guru Sekolah Dasar harus melaksanakan ketujuh layanan bimbingan konseling tersebut agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti.
Realitas di lapangan, khususnya di Sekolah Dasar menunjukkan bahwa peran guru kelas dalam pelaksanaan bimbingan konseling belum dapat dilakukan secara optimal mengingat tugas dan tanggung jawab guru kelas yang sarat akan beban sehingga tugas memberikan layanan bimbingan konseling kurang membawa dampak positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa.
Khususnya di SD Negeri 2 Raharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar Para Guru Selain melaksanakan tugas pokoknya menyampaikan semua mata pelajaran, guru SD juga dibebani seperangkat administrasi yang harus dikerjakan sehingga tugas memberikan layanan bimbingan konseling belum dapat dilakukan secara maksimal. Walaupun sudah memberikan layanan bimbingan konseling sesuai dengan kesempatan dan kemampuan, namun agaknya data pendukung yang berupa administrasi bimbingan konseling juga belum dikerjakan secara tertib sehingga terkesan pemberian layanan bimbingan konseling di SD tidak berjalan seecara optimal.
Dalam konteks pemberian layanan bimbingan konseling, Prayitno (1997:35-36) mengatakan bahwa pemberian layanan bimbingan konseling meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.
Guru Sekolah Dasar harus melaksanakan ketujuh layanan bimbingan konseling tersebut agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti.
Realitas di lapangan, khususnya di Sekolah Dasar menunjukkan bahwa peran guru kelas dalam pelaksanaan bimbingan konseling belum dapat dilakukan secara optimal mengingat tugas dan tanggung jawab guru kelas yang sarat akan beban sehingga tugas memberikan layanan bimbingan konseling kurang membawa dampak positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa.
Khususnya di SD Negeri 2 Raharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar Para Guru Selain melaksanakan tugas pokoknya menyampaikan semua mata pelajaran, guru SD juga dibebani seperangkat administrasi yang harus dikerjakan sehingga tugas memberikan layanan bimbingan konseling belum dapat dilakukan secara maksimal. Walaupun sudah memberikan layanan bimbingan konseling sesuai dengan kesempatan dan kemampuan, namun agaknya data pendukung yang berupa administrasi bimbingan konseling juga belum dikerjakan secara tertib sehingga terkesan pemberian layanan bimbingan konseling di SD tidak berjalan seecara optimal.
B.
PENGERTIAN DAN TUJUAN
PROGRAM BK DI SEKOLAH DASAR
Program Bimbingan
Konseling adalah suatu rencana kegiatan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan pada periode tertentu. Program ini memuat unsur – unsur yang
terdapat dalam berbagai ketentuan tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling
dan diorientasikan pada pencapaian tujuan kegiatan bimbingan dan konseling di
Sekolah.
Tujuan penyusunan
program BK di Sekolah Dasar Khususnya di SD Negeri 2 Raharja adalah agar
kegiatan bimbingan dan konseling di Sekolah dapat terlaksana dengan lancar,
efektif dan efisien, serta hasil-hasilnya dapat dinilai dan memuaskan.
C.
DASAR HUKUM DAN KEBIJAKAN
Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa Pendidikan
Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional
maka dirumuskan tujuan pendidikan dasar yakni memberi bekal kemampuan dasar
kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota
masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa
untuk mengikuti pendidikan menengah (pasal 3 PP nomor 28 tahun 1990 tentang
Pendidikan Dasar).
Pendidikan dasar
merupakan pondasi untuk pendidikan selanjutnya dan pendidikan nasional. Oleh
sebab itu aset suatu bangsa tidak hanya terletak pada sumber daya alam yang
melimpah tetapi juga sumber daya alam yang berkualitas. Sumber daya alam yang
berkualitas adalah sumber daya manusia yang perlu terus ditingkatkan guna
kemajuan bangsa.
Bimbingan Konseling (BK) adalah salah satu komponen
yang penting dalam proses pendidikan sebagai suatu sistem. Proses pendidikan
merupakan proses interaksi antara masukan alat dan Peserta sertalingkungannya..
Bimbingan adalah
proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu
dengan menggunakan berbagai prosedur, cara dan bahan agar idividu tersebut
mampu mandiri dalam memecahakan masalah-masalah yang dihadapinya. Sedangkan
konseling merupakan proses pemberian bantuan yang didasarkan pada
prosedur wawancara konseling oleh seorang ahli kepada yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi klien. Dengan bimbingan dan konseling
tersebut, siswa akan melakukan aktifitas belajar sesuai dengan apa yang telah
ditentukan, atau telah diatur dalam suatu aturan (norma).
Di Sekolah Dasar
(SD), kegiatan BK tidak diberikan oleh guru pembimbing secara khusus seperti di
jenjang pendidikan SMP dan SMA. Guru kelas harus menjalankan tugasnya secara
menyeluruh, baik tugas menyampaikan semua materi pelajaran (kecuali Agama dan
Penjaskes) dan memberikan layanan BK kepada semua siswa tanpa terkecuali.
Dalam konteks
pemberian layanan BK, Prayitno (1997:35-36) mengatakan bahwa pemberian layanan
bimbingan konseling meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan
penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan
konseling kelompok.
Guru SD harus
melaksanakan ketujuh layanan BK tersebut agar setiap permasalahan yang dihadapi
siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak menggangu jalannya
proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat mencapai prestasi belajar
secara optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang
cukup berarti.
Fakta di lapangan khusunya
di SD Negeri 2 Raharja pelaksanaan BK belum berjalan optimal mengingat tugas
guru dengan jenis pelaksanaan Guru Kelas Beban Guru cukup padat. Hal tersebut
menjadi alasan mengapa pelayanan BK di SD kurang membawa dampak positif bagi
para siswa. Selain melaksanakan tugas pokoknya menyampaikan semua mata
pelajaran, guru SD juga dibebani seperangkat administrasi yang harus dikerjakan
sehingga tugas memberikan layanan BK belum dapat dilakukan secara maksimal.
D.
VISI DAN MISI SD NEGERI 2 RAHARJA
a. VISI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 RAHARJA
“ MEWUJUDKAN INSAN YANG
CERDAS, TERAMPIL DIDASARI IMAN DAN TAQWA SERTA CINTA LINGKUNGAN HIDUP
MENUJU SEKOLAH SEHAT ”.
b. MISI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 RAHARJA
a. Mengembangkan pembelajaran melalui
pendekatan PAIKEM
b. Meningkatkan
keimanan ,ketakwaan dan membina akhlak mulia
c.
Mengefektifkan extrakurikuler pramuka
dan Olahraga
d.
Menyiapkan generasi yang memiliki
dasar dibidang IPTEK
e.
Menanamkan cinta lingkungan hidup
f. Membudayakan
hidup sehat
Untuk mencapai misi tersebut, disiapkan
langkah strategis sebagai berikut
1.
Melaksanakan program peningkatan
kompetensi personil sesuai Tugas
dan Fungsinya.
2.
Menyediakan sarana dan prasarana
pendidikan sesuai kebutuhan.
3.
Mengoptimalkan kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan, metode, teknik, dan pemilihan media serta alat belajar yang sesuai.
4.
Melaksanakan program pengembangan diri melalui bimbingan, kegiatan ekskul, serta pembiasaan yang dilandasi nilai budaya dan karakter bangsa.
5.
Mengembangkan
budaya sekolah yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa serta menuju sekolah sehat.
6.
Membangun Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
7.
Menjalin hubungan kemitraan dengan orang
tua, steakholder dan masyarakat dalam mengembangkan program sekolah.
E.
TUJUAN SEKOLAH DASAR NEGERI 2 RAHARJA
2.
Membangun peserta didik yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berahlak mulia serta sehat jasmani dan
rohani.
3.
Meletakkan
dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
4.
Peserta didik memiliki nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa dan mengaktulisasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.
5.
Peserta didik memiliki kemampuan
mengapresiasi nilai sosial budaya daerah maupun budaya nasional
6.
Menghasilkan lulusan yang berkompetensi siap di tingkat pendidikan
lanjutan
7.
Peserta didik dapat meraih prestasi
akademik dan non akademik pada event-event berjenjang maupun Insidentil yang
dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta.
8.
Menjadikan peserta didik yang kreatif,
terampil dan mandiri untuk dapat mengembangkan diri serta cinta lingkungan
hidup menuju sekolah sehat.
BAB. II
RENCANA PROGRAM
A. BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING DI SDN 2 RAHARJA
Rencana Materi bimbingan dan konseling di SDN 2
Raharja ada lima bidang bimbingan yaitu, bimbingan pribadi, bimbingan sosial,
bimbingan belajar, dan bimbingan karier,Bimbingan Keluarga.
a. Bidang Bimbingan Pribadi
Bimbingan Pribadi, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan
kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi yang sesuai dengan karakteristik
kepribadian dan kebutuhan dirinya. Bidang bimbingan pribadi bertujuan untuk
membantu peserta didik dalam mengenal diri sendiri agar dapat menjadi pribadi
yang baik dan dapat mengambil keputusan tentang dirinya sendiri.
Pada
Dasarnya Pelayanan bimbingan dan konseling adalah membantu siswa menemukan dan
memamahami serta mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, mandiri, aktif dan kreatif, serta sehat jasmani dan rohani.
Bidang bimbingan ini meliputi pokok-pokok materi sebagai berikut:
- Penanaman sikap dan kebiasaan dalam
beriman dan bertaqwa terhadapTuhanYang MahaEsa.
- Pengenalan dan pemahaman tentang
kekuatan diri sendiri dan penyalurannya untuk kegiatan yang kreatif dan produktif,
baik dalam kehidupan sehari-hari.
- Pengenalan dan pemahaman tentang
bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan
yang kreatif dan produktif.
- Pengenalan dan pemahaman tentang
kelemahan diri sendiri dan usaha-usaha penanggulangannya.
- Pengembangan kemampuan mengambil
keputusan sederhana dan mengarahkan diri.
- Perencanaan serta penyelenggaraan
hidup sehat, baik secara rohaniah maupun jasmaniah.
- Pengembangan kemamapuan untuk mengarahkan
diri sesuai keputusan yang telah diambilnya.
b. Bidang Bimbingan Sosial
Bimbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik
memahami diri kaitannya dengan interaksi dirinya dengan lingkungan dan
etika yang didasari dengan budi pekerti luhur dan tanggung jawab sosial.
Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa dalam
proses sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang
dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab. Bidang bimbingan ini
memuat pokok-pokok materi sebagai berikut:
- Pengembangan kemampuan berkomunikasi
baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.
- Pengembangan kemampuan bertingkah
laku dan berhubungan sosial, baik di rumah, di sekolah, maupun di
masyarakat dengan menjunjung tinggi tatakrama, sopansantun, serta nilai-nilai
agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku.
- Pengembangan hubungan yang
dinamis dan harmonis serta produktif dengan teman sebaya.
- Pengenalan dan pemahaman peraturan
dan tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan serta kesedaran untuk melaksanakannya.
- Pemantapan kemampuan menerima dan
mengemukakan pendapat serta berargumentasi secara dinamis kreatif dan
produktif.
- Orientasi tentang hidup berkeluarga.
c. Bidang Bimbingan Belajar
Bimbingan Belajar, yaitu bidang
pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam
rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Bidang
ini bertujuan membantu peserta didik dalam mengenal, menumbuhkan dan
mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai
pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan program belajar di sekolah.
Pelayanan
bimbingan dan konseling Bimbingan Belajar adalah membantu siswa mengembangkan
kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan serta
menyiapkannya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat pendidikan yang lebih
tinggi. Bidang bimbingan ini meliputi pokok-pokok materi sebagai berikut:
- Pengembangan sikap dan kebiasaan
belajar untuk mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap
guru dan narasum berlainnya, mengikuti pelajaran sehari-hari, mengerjakan tugas
(PR), mengembangkan keterampilan belajar dan menjalani program penilaian.
- Pengembangan disiplin belajar dan
berlatih baik secara mandiri maupun kelompok.
- Pemantapan dan pengembangan penguasaan
materi pelajaran di SD.
- Orientasi belajar di Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama.
- Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan
kondisifisik, sosial dan budaya yang ada di sekolah, lingkungan sekitar dan
masyarakat untuk pengembangan pengetahuan dan kemamapuan serta pengembangan
pribadi.
d. Bidang Bimbingan Karier
Bimbingan Karier, yaitu bidang pelayanan
yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih
dan mengambil keputusan karier. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik
mengenal dunia kerja agar dapat menentukan kemana selanjutnya mereka akan
melangkah setelah lulus dan mengetahui potensi diri yang dimiliki agar dapat
diterapkan dengan kehidupannya serta dapat membaca peluang karir yang tersedia
di lingkungan sekitarnya.
Menurut Winkel (2005:114) bimbingan
karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam
memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri
supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai
tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat
dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang
harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang
diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.
Pelayanan Bimbingan karir adalah
suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa/remaja),
agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan
mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan bentuk kehidupan yang
diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa
keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya
dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan / karir yang
dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11)
Menurut Herr bimbingan karir
adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik,
proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami
dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan
dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan
ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat
menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:113).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan
karir adalah suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan
memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai
dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil
keputusan secara tepat dan bertanggungjawab.
Pelayanan bimbingan dan konseling
membantu siswa mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk masa depan karier.
Bidang bimbingan ini memuat pokok-pokok materi sebagai berikut:
- Pengenalan awal terhadap dunia kerja
dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
- Pengenalan, orientasi dan informas
ikarier pada umumnya secara sederhana.
- Pengenalan dan pemahaman diri secara
awal berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan.
- Orientasi dan informasi sederhana
terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya dalam kaitannya dengan karier
yang hendak dikembangkan.
- Pemberian materi bimbingan karier
untuk siswa-siswa SD padaumumnya dimaksudkan untuk:
·
Mengembangkn
sikap positif terhadap segala jenis pekerjaan.
·
Membawa para
siswa untuk menyadari betapa luasnya dunia kerja yang ada.
·
Menjawabberbagaipertanyaanparasiswatentangpekerjaan.
·
Menekankan jasa
dari masing-masing jenis pekerjaan.
Informasi
pekerjaan untuk siswa kelas tinggi SD perlu diperluas dan diperkuat. Hal ini
bertujuan agar mereka memahami bahwa :
·
Pekerjaan ada
dimana-mana, di tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, negara, dan bahkan
dunia. Pada tingkat perkembangan itu, siswa mulai membandingkan pekerjaan-pekerjaan
yang ada di desa dan di kota, di daerahnya sendiri dan di daerah lain.
·
Terdapat saling
ketergantungan antara pekerjaan yang satu dengan yang lainnya Baik kemampuan
khusus maupun ciri-ciri kepribadian tertentu diperlukan untuk mencapai
keberhasilan (kesuksesan) bagi sebagian besar jenis pekerjaan.Untukmemilih
suatu pekerjaan diperlukan informasi yang tepat (yaitu tentang hakekat
pekerjaan itu sendiri, latihan yang diperlukan, kondisi kerja, dsb). Ada
berbagai masalah yang mungkin dihadapi oleh orang-orang yang menginginkan
pekrjaan tertentu (seperti peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan itu mahal,
biaya untuk program pendidikan dan latihan mahal danwaktunya lama, kondisi
kerja dalam pekerjaan itu kurang menyenangkan, dsb).Untuk memilih pekerjaan
atau karier di masa depan perlu kehati-hatian dan pertimbangan yang matang.
e. Bimbingan Keluarga
Bimbingan keluarga adalah bimbingan
yang diberikan individu khusus yang telah berkeluarga sehinga menjadi pimpinan
dalam keluarga yang mampu menciptakan keharmonisan dan rasa aman bagi tiap-tiap
anggota keluarga, dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan norma-norma
keluarga, serta berperan aktif dalam menciptakan keluarga yang bahagia.
Pelayanan Bimbingan
keluarga juga diharapkan membantu individu yang akan berkeluarga dalam memahami
tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga. Juga diharapkan dengan
bimbingan ini semua anggota keluarga berbagi strategi dan teknik berkeluarga
yang sukses, harmonis dan bahagia.
B.
JENIS-JENIS DAN MATERI LAYANAN BK UNTUK
SISWA SD
Bimbingan
dan konseling dapat diterapkan di berbagai jenjang pendidikan mulai dari taman
kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Dilihat dari sejarahnya, bimbingan dan
konseling mulai dilaksanakan secara resmi dalam sistem pendidikan di Indonesia
sejak diberlakukannya Kurikulum 1975. Di dalam Kurikulum 1975 tersebut bimbingan
ditempatkan sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan yang secara
khusus menangani bidang pembinaan pribadi peserta didik. Secara keseluruhan,
sistem pendidikan tersebut meliputi bidang adminsitrasi dan supervisi, bidang
pembelajaran, dan bidang pembinaan pribadi peserta didik. Dapat dikatakan,
bimbingan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan.
Ketiga komponen pendidikan tersebut secara bersama-sama bekerja untuk mendorong
terjadinya perkembangan yang optimal bagi setiap peserta didik. Kurikulum 1975
menjadi tonggak sejarah bagi dilaksanakannya bimbingan di sekolah, mulai dari
dari jenjang TK/SD sampai SMA/SMK (Munandir, 1996).
Kebutuhan
akan layanan bimbingan di sekolah dasar bertolak dari kebutuhan dan masalah
perkembangan siswa, temuan lapangan (Sunaryo Kartadinata, 1992; Sutaryat
Trisnamansyah dkk, 1992) menunjukkan bahwa masalah-masalah perkembangan siswa
sekolah dasar menyangkut aspek perkembangan fisik, kognitif, pribadi dan
sosial. Masalah-masalah perkembangan ini memunculkan kebutuhan akan layanan
bimbingan di sekolah dasar.
C.
JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING DI SD
Dalam
Kurikulum Berbasis Kompetensi, bidang Bimbingan dan Konseling (2004) dinyatakan
bahwa kerangka kerja layanan BK dikembangkan dalam suatu program BK yang
dijabarkan dalam empat kegiatan utama yaitu:
1.Layanan Dasar Bimbingan
Layanan
dasar bimbingan adalah bimbingan yang bertujuan untuk membantu seluruh siswa
dalam mengembangkan perilaku efektif dan ketrampilan-ketrampilan hidup yang mengacu
pada tugas-tugas perkembangan siswa.
2.Layanan
Responsif
Layanan
responsif adalah layanan bimbingan yang bertujuan untuk membantu memenuhi
kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh peserta didik saat ini. Layanan
ini lebih bersifat preventik atau mungkin kuratif. Stategi yang digunakan
adalah konseling individual, konseling kelompok dan konsultasi. Isi layanan
responsif adalah :
·
Bidang pendidikan
·
Bidang belajar
·
Bidang sosial
·
Bidang karir
·
Bidang tata tertib
·
Bidang pribadi dll.
3.
Layanan Perencanaan individual
Layanan
perencanaan individual adalah layanan bimbingan yang membantu seluruh peserta
didik dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, membantu siswa
memantau pertumbuhan dan memahami perkembangan sendiri.
4.Dukungan Sistem
Dukungan
system adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan memantapkan,
memelihara dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh. Hal itu
dilaksanakan melalui pengembangan profesionalitas, hubungan masyarakat dan
staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat, (Thomas Elis, 1990).
Adapun menurut
Prayitno, menjelaskan bahwa layanan bimbingan dan konseling mencakup sepuluh
jenis layanan antara lain:
D.
SASARAN PROGRAM
Sasaran program bimbingan dan konseling di SDN 2
RAHARJA adalah pada seluruh guru selaku pelaksana dan seluruh siswa dari kelas
1 sampai kelas 6 selaku obyek bimbingan.
a. Data Guru
No.
|
Nama
|
Tempat Tanggal Lahir
|
NIP
|
NUPTK
|
Jenis Guru
|
||
Tempat
|
Tanggal
|
||||||
1
|
TATI ROHAYATI, S.Pd
|
CIAMIS
|
25-04-1959
|
195904251979122002
|
4738737639300020
|
||
2
|
CUCU HUSNIATI,S.Pd
|
CIAMIS
|
09-02-1960
|
196002091981092003
|
7234738639300033
|
||
3
|
SALSIH SUSILAWATI S.Pd
|
CIAMIS
|
02-03-1960
|
196003021982042004
|
9634738640300030
|
||
4
|
N.E.KARTINI S.Pd.I
|
TASIKMALAYA
|
12-05-1956
|
195605121984122002
|
5844734636300022
|
||
5
|
ELSY JULVITA ,S.Pd
|
Ps.KOTA BAHAGIA
|
06-07-1979
|
197907062002122005
|
1038757660300010
|
||
6
|
ELIN DARLIAH ,S.Pd
|
CIAMIS
|
15-03-1966
|
196603152006042009
|
3647744646300040
|
||
7
|
NINING KURNIASIH,S.Pd
|
CIAMIS
|
21-12-1967
|
196712212005012003
|
6553745647300023
|
||
8
|
JAJANG NURJAMAN,S.Pd
|
GARUT
|
16-06-1986
|
-
|
9948764666200032
|
||
9
|
ROSI KANIA DEWI, S.Pd
|
CIAMIS
|
11-06-1987
|
-
|
1943765666300052
|
||
10
|
ASTRI SULASTRI, S.Pd
|
PURWAHARJA
|
05 -11- 1989
|
-
|
-
|
||
11
|
SITI ROHMAH,S.Pd.I
|
CIAMIS
|
13 -06- 1990
|
-
|
-
|
Purwaharja, Juli 2015
|
||||||
Kepala SDN 2 Raharja
|
||||||
ADE, S.Pd
|
||||||
NIP.19630716 198305 1 006
|
b.
Data Siswa
|
||||||||||
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
|
||||||||||
SEKOLAH DASAR NEGERI 2 RAHARJA
|
||||||||||
Jl,Siliwangi Km 3,5 Raharja Tlp ( 0265 ) 744596 Purwaharja - Banjar
|
||||||||||
Sdn2raharja@yahoo co.id
|
||||||||||
DATA KEADAAN SISWA DAN ROMBONGAN BELAJAR
|
||||||||||
NOMOR
|
KELAS
|
KEADAAN SISWA
|
JUMLAH
|
ROMBEL
|
KET
|
|||||
L
|
P
|
|||||||||
1
|
I
|
10
|
12
|
22
|
1
|
|
||||
2
|
II
|
12
|
14
|
26
|
1
|
|
||||
3
|
III
|
13
|
11
|
24
|
1
|
|
||||
4
|
IV
|
13
|
15
|
28
|
1
|
|
||||
5
|
V
|
11
|
15
|
26
|
1
|
|
||||
6
|
VI
|
12
|
13
|
25
|
1
|
|
||||
JUMLAH
|
71
|
80
|
151
|
6
|
|
|||||
Purwaharja, Juli 2015
|
||||||||||
Kepala SDN 2 Raharja
|
||||||||||
ADE, S.Pd
|
||||||||||
NIP.19630716 198305 1 006
|
||||||||||
E.
JADWAL KEGIATAN
JADWAL KEGIATAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
BULAN :.............................
SD NEGERI 2 RAHARJA
TAHUN PELAJARAN
2015/2016
NO
|
KELAS/
NAMA SISWA
|
HARI,TGL
|
JENIS BIMBINGAN DAN
KONSELING
|
JENIS TINDKAN
|
USAHA /
PEMECAHAN MASALAH
|
HASIL TINDAKAN
|
KET
|
|||||
PRIBADI
|
SOSIAL
|
BELAJAR
|
KARIER
|
KELUARGA
|
INDIVIDUAL
|
KELOMPOK
|
||||||
1
|
I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
III
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
IV
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
V
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
VI
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Catatan : Jadwal sesuai kebutuhan
BAB. III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Program Bimbingan Konseling
adalah suatu rencana kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan pada
periode tertentu. Program ini memuat unsur – unsur yang terdapat dalam berbagai
ketentuan tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling dan diorientasikan pada
pencapaian tujuan kegiatan bimbingan dan konseling di Sekolah. Tujuan
penyusunan program tidak lain adalah agar kegiatan bimbingan dan konseling di
Sekolah dapat terlaksana dengan lancar, efektif dan efisien, serta
hasil-hasilnya dapat dinilai.
Tersusun dan terlaksananya program dan bimbingan konseling dengan baik, selain akan lebih menjamin pencapaian tujuan kegiatan bimbingan dan konseling pada khususnya, tujuan sekolah pada umumnya, juga akan lebih menegakkan akontabilitas bimbingan dan konseling di Sekolah khususnya di SD negeri 2 Raharja.
Tersusun dan terlaksananya program dan bimbingan konseling dengan baik, selain akan lebih menjamin pencapaian tujuan kegiatan bimbingan dan konseling pada khususnya, tujuan sekolah pada umumnya, juga akan lebih menegakkan akontabilitas bimbingan dan konseling di Sekolah khususnya di SD negeri 2 Raharja.
Proses
kegiatan bimbingan dan konseling
dianggap sebagai kebutuhan guru dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan
kinerjanya.serta yang paling utama dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi
peserta didik.. Namun dalam bimbingan
dan konseling diantara kedua belah pihak harus saling menyadari bahwa
kegiatan yang dilakukannya bertujuan untuk saling membangun demi meningkatnya mutu pendidikan.
B. Saran dan Harapan
Untuk
memperoleh kesuksesan dalam melaksanakan
suatu program kegiatan bukanlah hal yang mudah. Apalagi melaksanakan program
pendidikan. Namun tidak ada suatu pekerjaan yang tidak bisa diselesaikann
dengan baik apabila dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan kebersamaan.
Untuk itu penulis sarankan kepada semua guru untuk siap melakukan kegiatan ini
dengan sebaik – baiknya, dengan berpegang pada sebuah peribahasa berat sama
dipikul dan ringan sama dijinjing, serta sangat mengharapkan kritik dan sarannya
demi kemajuan pendidikan di sekolah ini, maka dengan ketulusan dan keikhlasan
kita bekerja, mudah-mudahan akan menjadi amal ibadah Amiin.
Tak ada kata
yang paling tepat semoga dengan kegiatan ini dapat meningkatkan
Mutu pendidikan sesuai yang
diharapkan dan diamanatkan pada undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.